LEMPUNG
LEMPUNG
Oleh:
YAYA SUKAYA, staf pengajar di
Departemen Seni Rupa FPSD UPI
Lempung atau clay (bahasa Inggris) atau dalam
bahasa sehari-hari disebut “tanah liat”. Berfungsi sebagai perekat atau
pengikat terhadap bahan yang ada sehingga terbentuk satu kesatuan massa yang
kompak dan pada suhu tinggi membentuk ikatan keramik (ceramic bond)
Dalam
buku “Pottery” dikeluarkan oleh “Departemen Perindustrian Balai Penelitian
Keramik” menyatakan: Tulang punggung dari bahan-bahan yang dipakai untuk
pembuatan barang-barang keramik adalah tanah liat (clay) dan sifat tanah liat
yang sangat menguntungkan adalah mudah dibentuk bila tanah ini telah dicampur
dengan air dengan perbandingan tertentu dimana barang yang telah dibentuk itu,
dikeringkan, barang itu cukup kuat dalam menjalani proses pengerjaan
selanjutnya. Selanjutnya menyatakan: Tanah liat adalah sesuatu zat yang
terbentuk dari Kristal-kristal yang kebanyakan kristal-kristal itu sedemikan
kecilnya hingga tak dapat dilihat walaupun telah menggunakan microscope diasa
yang bagaimana kuatnya. Kristal ini terbentuk terutama terdiri dari
mineral-meneral yang disebut kaolinit dimana perbandingan susunannya kira-kira
adalah 47% oksida silicium 39% oksida alumunium dan 14% air. Ukuran rata- rata
dari Kristal ini adalah 0,0005mm panjang, dan 0,00005 mm lebar.Bentuk seperti
lempengan-lempengan kecil hampir berbentuk segi enam dengan permukaannya yang
lebar. Bentuk Kristal ini menyebabkan tanah liat bila dicampur dengan air
mempunyai sifat liat (plastis), mudah dibentuk, karena Kristal ini meluncur
diatas satu dengan yang lain,Diana air bertindak sebagai pelumasnya.
II.2 pembentukan lempung
Tanah liat
berasal dari bumi tempat kita hidup, Perut bumi tediri dari berbagai
jenis material. termasuk air dan tanaman, dalam perjalanannya yang panjang bumi mengalami gejala alam seperti
pergerakan tanah, yang diakibatkan oleh tekanan-tekanan material dari perut
bumi yang mengakibatkan terjadinya retakan, patahan atau gunung berapi meletus,
seperti dikatakan buku “Data Dasar
Gunungapi Indonesia” berupa hasil penelitian “ Departemen
Pertambangan dan Enerji Direktorat
Jenderal Pertambangan Umum
Direktorat Vulkanologi (1979: 2) menyatakan: Gunungapi yang pernah meletus
dalam sejarah digolongkan sebagai gunungapi tipe A. Berdasarkan penelitian para
gunungapiawan sebelum perang, jumlah gunung api ini berbeda beda, namun
berkisar 70 buah. Dari kejadian alam
tersebut tetjadi percampuran material baik cair maupun padat, pengikisan
material melalui proses, baik secara mekanik maupun secara kimia, dan juga termasuk pembentukan material keramik,
seperti yang tejadi pada pembentukan material kaolin.Indonesia kaya akan gunung
berapi, oleh karena itu Indonesia termasuk salah satu Negara yang kaya akan
material keramik. Dalam proses
pembentukan bahan keramik/ tanah liat adalah sebagai berikut:
II.2.1. Pelapukan
secara mekanik/fisik (mechanical weatering), yaitu suatu proses alam
diakibatkan suhu, erosi (pengikisan), abrasi, korosi, pembekuan, pencairan es,
dan tumbuh –tumbuhan sehingga batuan besar-besar
mengalami peruraian (disintegrasi)
menjadi bagian-bagian kecil hingga berukuran lempung
II.2.2. Pelapukan kimia (mechanical weatering), terjadi akibat
pengaruh air, gas-gas CO2, O2 dan Asam organik, hingga
terjadi reaksi kimia.
II,2.3. Proses hidrotemal (Pnematolysis) pengaruh uap kimia yang
bersifat aktif terhadap batuan induk semisal pada granit. Lempung sangat
dipengaruhi oleh lingkungannya.
II.3.
MATERIAL LEMPUNG
Lempung/ tanah liat terbentuk
karena adanya pengendapan air, sehingga daerah-daerah yang terjadi endapan akan
didapat material lempung , seperti: di sawah- sawah, di pinggiran sungai,
didaerah delta, ataupun didaerah daerah pegunungan dibagian kaki gunung, lempung yang dihasilkannya akan
mempunyai perbedaan sifat yang sangat
berpengaruh terhadap lempung tersebut karena lempung sangat dipengaruhi oleh
lingkungan disekitarnya, begitu juga perpindahan dari tempat ketempat lainnya
sehingga mengakibatkan terjadinya berbagai perbedaan sifat.
II.3.1
berdasarkan cara Terbentuknya endapan
- lempung residual, Jenis
ini diendapkan ditempat terbentuknya lempung tadi, dengan
ciri-ciri banyaknya kandungan sisa
pecahan batuan induknya.
- lempung Coluarial, Lempung
ini diendapkan di kaki-kaki bukit, merupakan lempung residual yang telah
mengalami pencucian. Jenis ini telah mengalami transportasi dengan jarak yang
terbatas.
- lempung
Alluvial, jenis ini diendapkan
dibantaran sungai berupa sawah-sawah. Lembah-lembah yang ada dikiri kanan
sungai.
- Lempung Lacustrine, jenis ini diendapkan didanau-danau atau
dirawa-rawa.
- Lempung Estuarine, Jenis
ini diendapkan di daerah delta ,yang bersifat tidak murni, dan mengandung
pasir.
- Lempung Flint, Jenis
ini diendapkan sebab presitipitasi kimiawi, sifat sangat halus, kompak, tidak
plastid Dan keras.
- Lempung
Glasial,
Jenis ini diakibatkan tersangkut
es (glwtser), umumnya berbutir
besar. Lempung ini terjadi didaerah
yang mengalami musim salju cukup lama.
II,3.2.Lempung, berdasarkan Kristalisasinya
- Lempung Amorf, Jenis
ini tidak mempunyai bentuk Kristal. Disebabkan karena pengaturan silicon dalam koordinasi tetra hedron
Ion-ion
logam dalam koordinasi oktahedralnya bersifat acak. Cotohnya kelompok allopane.
- Lempung
kristalin tipe dua lapis, Jenis ini
terdiri dari satu lapis
silica tetrahedron
dan satu lapis alumina tetrahedron.
- Lempung kristalin tipe tiga lapis, Jenis
ini terdiri dari dua lapis silica tetrahedron dan satu lapis deoctahedral, atau triotahedral
ditengahnya.
- Lempung kristalin
tipe lapis campuran, Clorit, bentuk kristalnya hexagonal.
II.3.4.Lempung,berdasarkan bahan mentah/ Suhu Pembakaran
Bodi
keramik merupakan campuran dari beberapa jenis material (bahan mentah), sehingga bahan mentah yang terkandung
dalam bodi keramik akan membedakan jenis/ sifat bodi keramik dan suhu
pembakaran, juga dapat dibedakan bahan mentahnya dari bahan plastis dan tidak
plastis, seprti berikut in dan warna: yang keluar setelah pembakaran
II.3.4.1 Bodi Earthenware (gerabah)
bodi
keramik ini terdiri dari bahan plastis
tunggal kadang ditambah bahan non plastis dengan pembakaran relatif rendah.
Sifat fisiknya: porus, relatif lunak,
kekuatan mekanis rendah. Plastis, mengandug besi oksida (Fe2O3) cukup
tinggi.
Bahan keramik tersebut dibagi menjadi dua
bagian :
II.3.4.2
Gerabah Kasar
-
Bahan mentah: Bahan mentah
plastis tunggal, Supaya dapat dibentuk
oleh kandungan lanou minimum70%. kadang ditambah pasir kali atau grog, kapur/
bahan mentah non plastis ,
- Pengolahan
Sederhana: diinjak-injak (diluluh),
atau digiling ball mill
- Saringan:
Tidak disaring
- Suhu
pembakaran: 8000 - 9500C pancang (PS.08)
- Warna:
Pada umumnya abu-abu, kecoklatan
- Warna
bakar : Merah muda sampai
merah kecoklatan.
-Jenis
produk: Bahan bangunan: bata merah,
genting dan saluran air (hong)
II.3.4.3 Gerabah halus
- bahan
mentah: Bahan mentah plastis tunggal kadang ditambah pasir kali, grog, dan
kapur (lime stone CaCo3)
- Pengolahan: digiling (ball
mill)
- Saringan: 80 – 120 mesh
- Suhu pembakaran: 9500C – 11500C pancang
(PCE) 08 - 2
- warna:
Abu-abu ,krem, kecoklatan.
- Warna
pembakaran: krem sampai kecoklatan
- Jenis
produk: Bahan bangunan, Ubin dinding, Kriya keramikdan seni keramik
Kondisi sebelum dibakar Kondisi setelah dibakar
Karya penulis (global warming # I) Karya penulis (global warning #2)
II.3.4.4 Bodi Stonewar
Bodi
keramik ini terdiri dari bahan plastis tunggal atau campuran dari beberapa
jenis bahan plastis, dengan pembakaran relatif tinggi. Sifat fisiknya: relative
tidak porous, cukup keras, kekuatan mekanis cukup keras. Plastis,mengandung
kaolin
a.
Soft Stoneware
- Bahan
mentah: Lempung, pelspar, dan kuarsa, kapur (lime stone)
- Pengolahan:
Digiling (ballmill)
- Saringan:
80 – 100 mesh
- Suhu
pembakaran:10500C – 11500C, pancang PS. 2
- warna:
Keabuan
- Warna
bakar: Krem, keabuan.
- Jenis
produk: Bahan bangunan (floor tile),wall tile, Kriya keramik dan seni
keramik
- Bahan mentah: Lempung, felspar, dan kuarsa.(bahan hampir sama dengan
soft stoneware yang berbeda komposisinya)
- pengolahan:
digiling (ballmill)
- Saringan:
80 – 100 mesh
- Suhu
pembakaran: 12000 – 13000C (PS. 10).
-Warna
mentah: putih keabuan
- Warna
bakar: krem, keabuan, kecoklatan.
- Jenis
produk ubin, sanitare, kriya
keramik dan seni keramik
II.3.4.5 bodi keramik Porcelain,
Bahan bodi keramik ini terdiri dari beberapa jenis
bahan mentah plastis dan nonplastis. Pembakaran relatif tinggi,kekuatan mekanis relative keras. Tidak
porus.
a.
Soft porcelain.
- bahan
mentah: lempung , kaolin, felspar, kuarsa.
Dan ballclay
-
pengolahan: digiling (Ball mil).
- Saringan:
100 -120 mesh
- Suhu
pembakaran: 12500 – 13500C, pancang PS.8 – 10
- warna
sebelum dibakar:Putih.sampai krem
- warna
sesudah dibakar, Putih
- Jenis
produk: tableware, dan yang
sejenis, sanitare,kriya keramik dan
seni keramik.
b. Hard porcelain.
-Bahan
mentah: feldspar,kaolin, kuarsa, lime stone, dan ballClay.
-Pengolahan:
digiling (ball mill)
-Saringan:
100 – 120 mesh.
-Suhu
pembakaran: 13500C – 14000C pancang (PS. 14)
-Warna
sebelum dibakar: Putih keabuan
- warna
sesudah bakar: putih
-Jenis
produk: isolator ,alat teknik
d. Alumina porcelain
- Bahan
mentah: Klay, caolin, pelspar, kwarsa, alumina(20%)
- Pengolahan:
Digiling (ball mill)
- Saringan:
150 mesh
- Suhu
bakar: > 14000C
- Warna
sebelum dibakar: putih
- Warna
sesudah dibakar bakar: putih
- Jenis produk : barang barang teknik
Peralatan kedokteran/apotek
e. High
alumina porcelain
- Bahan
mentah: alumina (80%), titan, zircon ZRO2)
- Pengolahan: digiling (ball mill)
- Saringan:
150 mesh
- Suhu bakar:
> 15000C
-Warna
sbelum dibakar: putih
- Warna
sesudah bakar: putih
- Jenis
produk: Alat teknik( contoh Busi kendaraan)dan Kebutuhan khusus
f. Silicon carbide
-Bahan
mentah: silicon, carbon (SiC)
-Pengolahan:
hot press
-Saringan:
-Warna
sebelum: abu-abu
- Warna
sesudah bakar: abu-abu kehitaman
-Jenis
produk: alat khusus (misalna; pada dapur pacu pesawat ulang alik)
Foto Pesawat ulang alik
g. Kaca
- Bahan
mentah: silica, SiO2, Soda api (NaOH),
borax(nA2B4O10)
- pengolahan:
dicampur (homogen) proses peleburan
- Jenis
produk: berbagai jenis kaca
Foto kaca mobil
Komentar
Posting Komentar